About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sponge Sponge

Pages

Rabu, 03 Mei 2017

Dampak pendudukan jepang di indonesia dalam Bidang sosial

Salah satu kebijakan yang cukup penting dalam bidang sosial adalah pembagian kelas masyarakat seperti pada zaman Belanda. Masyarakat hanya dibedakan menjadi ‘saudara tua’ (Jepang) dan ‘saudara muda’ (Indonesia). Sedangkan penduduk Timur asing, terutama Cina adalah golongan masyarakat yang sangat dicurigai karena di negeri leluhurnya bangsa Cina telah mempersulit bangsa Jepang dalam mewujudkan cita-citanya. Hal ini sesuai dengan propaganda Jepang bahwa ‘Asia untuk bangsa Asia’. Namun dalam kenyataannya, Indonesia bukan untuk bangsa Asia, melainkan untuk bangsa Jepang. Untuk mencapai tujuannya, Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang sosial, seperti:
1) Pembentukkan Rukun Tetangga (RT). Untuk mempermudah pengawasan dan pengerahan
penduduk, pemerintah Jepang membentuk Tanarigumi (RT). Pada waktu itu, Jepang membutuhkan tenaga yang sangat besar jumlahnya untuk membuat benteng-benteng pertahanan, lapangan pesawat terbang darurat, jalan, dan jembatan. Pengerahan masyarakat sangat terasa dengan adanya Kinrohoishi (kerja bakti yang menyerupai dengan kerja paksa). Oleh karena itu, pembentukkan RT dipandang sangat efektif untuk mengerahkan dan mengawasi aktivitas masyarakat.
2) Romusha adalah pengerahan tenaga kerja secara paksa untuk membantu tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Jepang. Pada awalnya, romusha dilaksanakan dengan sukarela, tetapi lama-kelamaan dilaksanakan secara paksa. Bahkan, setiap desa diwajibkan untuk menyediakan tenaga dalam jumlah tertentu. Hal itu dapat dimaklumi karena daerah peperangan Jepang semakin luas. Tenaga romusha dikirim ke beberapa daerah di Indonesia, bahkan ada yang dikirim ke Malaysia, Myanmar, Serawak, Thailand, dan Vietnam. Para tenaga romusha diperlakukan secara kasar oleh Balatentara Jepang. Mereka dipaksa untuk bekerja berat tanpa mendapatkan makanan, minuman, dan jaminan kesehatan yang layak. Kekejaman Jepang terhadap tenaga romusha menyebabkan para pemuda berusaha menghindar agar tidak dijadikan tenaga romusha. Akhirnya, Jepang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kasar.
3) Pendidikan. Pada zaman Jepang, pendidikan mengalami peru-bahan. Sekolah Dasar (Gokumin Gakko) diperuntukkan untuk semua warga masyarakat tanpa membedakan status sosialnya. Pendidikan ini ditempuh selama enam tahun. Sekolah menengah dibedakan menjadi dua, yaitu: Shoto Chu Gakko (SMP) dan Chu Gakko (SMA). Di samping itu, ada Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko), Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Sermon Gakko), dan Sekolah Guru yang dibedakan menjadi tiga tingkatan. Sekolah Guru dua tahun (Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru empat tahun (Guto Sihan Gakko), dan Sekolah Guru dua tahun (Koto Sihan Gakko). Seperti pada zaman Belanda, Jepang tidak menyelenggarakan jenjang pendidikan universitas. Yang ada hanya Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai Gakko) di Jakarta, Sekolah Tinggi Teknik (Kagyo Dai Gakko) di Bandung. Kedua Sekolah Tinggi itu meru-pakan kelanjutan pada zaman Belanda. Untuk menyiapkan kader pamong praja diselenggarakan Sekolah Tinggi Pamongpraja (Kenkoku Gakuin) di Jakarta.
4) Penggunaan Bahasa Indonesia. Menurut Prof. Dr. A. Teeuw (ahli Bahasa Indonesia berkebangsaan Belanda) bahwa pendu-dukan Jepang merupakan masa bersejarah bagi Bahasa Indonesia. Tahun 1942, pemerintah pendudukan Jepang melarang penggunaan Bahasa Belanda dan digantikan dengan Bahasa Indonesia. Bahkan, pada tahun 1943 semua tulisan yang berbahasa Belanda dihapuskan diganti dengan tulisan berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai bahasa pergaulan, tetapi telah menjadi bahasa resmi pada instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Sejak saat itu, banyak karya sastra telah ditulis dalam Bahasa Indonesia, seperti karya Armin Pane yang berjudul Kami Perempuan (1943), Djinak-djinak Merpati, Hantu Perempuan (1944), Barang Tidak Berharga (1945), dan sebagai-nya. Pengarang lain seperti Abu Hanifah yang lebih dikenal dengan nama samaran El Hakim dengan karyanya berjudul Taufan di atas Angin, Dewi Reni, dan Insan Kamil. Selain itu, penyair terkenal pada masa pendudukan Jepang, Chairil Anwar yang mendapat gelar tokoh Angkatan ’45 dengan karyanya: Aku, Kerawang Bekasi, dan sebagainya.
Dengan demikian, pemerintah pendudukan Jepang telah mem-berikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk mengguna-kan dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa resmi, bahasa penulisan, dan sebagainya. Bahasa Indonesia pun berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air.
5) Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang tergabung dalam Ku (desa)
6) Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuhnya.
7) Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.
8) Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa itu.

Romeo and juliet

The story revolved around three families from verona. The ruling house, the house of Capulet from where juliet hails and that of montague, the male protagonist’s family. The story commenced with a street brawl fired by the feud between the montague and capulat families. When the prince of verona announced that any further feud would result in punishsment, count paris of the ruling house expressed his desire to marry juliet, from the house of capulet, who was only thirteen.
Meanwhile, after the brawl, benvolio learned about romeo’s lost love rosaline, one of lord capulet’s nieces. The estranged meeting between romeo and juliet took place at the ball arranged for count paris to meet juliet. Romeo met and fell head-over-heels in love with juliet. Romeo disclosed his identity to her on being ‘encouraged in love’. They sought the support of friar laurence,who longed for a reconciliation between the families and were secretly married. Tybalt, juliet’s cousin challenged romeo to a duel on discovering that he had sneaked into the ball. However, because of juliet, romeo refused to fight him and called on the ire of mercutio, who accepted the duel instead of Romeo.
When mercutio was wounded in the duel, romeo slew tybalt and was exiled for the latter’s death. Juliet’s grief was worsened when lord capulet made plans for her wedding with count paris. She sought a help from friar laurence. The plan they came up with was that julliet would consume a drug that would take her into a coma for nearly three hours. Romeo was to be informed of the plan via a messenger, who didn’t reach him in time. On the eve for her marriage to count paris, juliet took the drug and was declered dead.
Romeo heard about her ‘death’ and bought poison before visiting the family crypt. Fate had other plans as paris encounters romeo and was killed by the latter. Believing that his lady-love was dead, romeo drank the poison. When juliet awoke to discover romeo’s corpse, she stabbed herself. The families met at the tomb and heard the story of the lover from the friar. They reconciled and the violent feud was declared over.

Jumat, 09 Desember 2016

RESENSI SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH

Judul              : SUJUD NISA DI KAKI  TAHAJJUD SUBUH
Pengarang      : Kartini Nainggolan
Penerbit          : Diva Press
Tahun Terbit    : 2014
Harga              : 20.000



Pendahuluan

Kartini Nainggolan, lahir pada tanggal 17 Agustus 1985 di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Ia merupakan putri ke-6 dari 13 bersaudara dari pasangan Sanusi Nainggolan, S.Ag. dan Waginah. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswi di Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Ia dikenal sebagai gadis yang aktif dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Yayasan an-Nahlu, Kisaran, Asahan. Di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, ia tergabung dalam Danis KAMMI dan anggota Syiar UKI JAA. Ia juga dipercaya sebagai ketua Kawan fiksi Al-Kahfi (JAA).
Meskipun disibukkan oleh tugas kuliah dan berbagai kegiatan kampus, ia masih menyempatkan diri untuk jalan-jalan. Penyuka warna merah tua ini juga memiliki hobi menulis dan membaca. Tidak mengherankan jika berbagai prestasi di bidang kepenulisan pernah diraihnyaa. Ia juga pernah menjadi finalis dalam lomba Novel DKJ pada tahun 2006. Karyanya dalam bentuk puisi yang berjudul Puisi Cinta pernah dimuat di harian Asahan, Sumatera Utara.
Novel ini menjelaskan tentang Permasalahan Hidup dimana dengan senantiasa beribadah kepada Allah, tetap sabar, tawakkal, khusyuk, selalu bersyukur, dengan Sujud Tahajjud, artinya dengan kekuatan iman dan kerendahan hati semua masalah yang kita hadapi pasti akan terasa mudah.
Buku ini menggunakan bahasa campuran, dan tidak mencantumkan daftar pustaka, seharusnya daftar pustaka itu peerlu agar pembaca tidak kesulitan dalam mencari halaman-halaman yang diinginkan.





SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH

Sebuah novel religius menceritakan tentang permasalahan hidup yang dihadapi seorang wanita bernama Nisa, dia memiliki sebuah keinginan untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi setelah lulus SMA. Tapi itu mustahil baginya karena biaya pendidikan saat ini semakin besar. Empat bulan yang lalu bapak dan ibunya menjual sawah yang diwariskan oleh neneknya untuk membiayai kuliah kakaknya dan menutupi hutang-hutang di bank dan koperasi serta masih banyak keperluan lainnya.Nisa dibingungkan oleh dua pilihan yang mau tak mau dia Harus memilih salah satu dari pilihan tersebut. Nisa sangat senang dengan keputusan bapaknya yang menyetujuinya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetapi disisi lain ibu Nisa tidak setuju, justru ibu menginginkan Nisa untuk bekerja.Setelah banyak perdebatan antara bapak dan ibu akhirnya ibu menyetujui Nisa untuk melanjutkan pendidikannya.Nisa kuliah di Yogyakarta jurusan keperawatan fakultas kedokteran.
Di Kota Yogyakarta banyak sekali cobaan-cobaan yang dia alami,mulai dari masalah ekonomi, cemohan, ejekan, caci-maki, hinaan, fitnah dari teman-temannya sampai masalah percintaan.Nisa benar-benar sedih,Tapi Nisa tetap sabar dan rendah hati menghadapi semuanya. Di kampus Nisa sangat aktif, dia menjadi seorang penulis dan berhasil memenangkan lomba membuat novel meskipun tidak mendapat juara satu. Dia juga menjadi Ketua Mapala,Mapala termasuk pers yang menonjol karena prestasi yang diukirnya.
Seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan dari benak Nisa tentang kepribadiannya, tentang wataknya yang kurang jelas antara kekerasan hati, sensitivitas, sikap plinplan dan ciri khas yang dimilikinya. Tapi dia merasa bahwa sikapnya sekarang lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya.Tapi Nisa berharap dia bisa berubah menjadi lebih baik lagi.Jika dilihat dari belakang banyak yang mengira dia adalah laki-laki karena rambutnya yang pendek dan sering mengenakan jeans, Nisa hanya memakai jilbab jika ke kampus saja, kalau diluar kampus Nisa hanya melipat jilbab dan menyimpannya di dalam lemari.
 Tetapi segalanya telah berubah dalam kedipan mata. Nisa membuat keputusan tanpa sebab dia memutuskan untuk keluar dari Mapala, dia harus melepas zona kenyamanannya selama ini, Nisa ingin bertaubat mengorbankan cinta, meninggalkan kehinaan dan kesombongan,Dia ingin mencintai sang maha pencipta. Dan dia memutuskan untuk berjilbab.Nisa senantiasa menemukan energy baru dalam menghadapi semua kemelut hidupnya setiap kali bersujud di kaki Tahajjud dan Subuh . Semua persoalan hidup yang dialaminya sungguh menguras energi , perasaan, dan air mata. Mulai dari persoalan cinta, cemburu, egois, kepercayaan diri, penantian, pengkhianatan, hingga kesendirian berhasil dia lewati dengan kesungguhan, kesabaran, keikhlasan, keimanannya kepada Allah SWT. Begitulah perjalanan hidup Nisa yang sangat luar biasa yang bisa kita jadikan teladan dan contoh.

Buku ini menarik, bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca, berisi motivasi sehingga akan memberikan tauladan dan motivasi bagi pembacanya. Tetapi dari segi pencetakannya buku ini kurang baik karena tidak mencantumkan daftar isi sehingga pembaca sulit menemukan halaman-halaman yang diinginkan.Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa baku dan modern atau campuran.

RESENSI DZIKIR JANTUNG FATIMAH

Judul               : Dzikir Jantung Fatimah
Penulis             : Naning Pranoto
Penerbit           : DIVA Press
Cetakan          : April 2012
Tebal               : 331 Halaman
Ukuran           : 14x20cm
Harga              : Rp. 45.000
Genre              : Novel Sastra atau Novel Islami

Dra. Naning Pranoto, M.A. meraih gelar sarjana di bidang bahasa dan sastra dari Universitas Nasional, Jakarta (1986) dan mendapat gelar master di bidang chinese studies dari Bond University, Australia (2001). Ia mendalami bahasa Inggris di English Language Centre, Monash University. Selain itu, ia pun belajar di English Language Centre in Academic Writing and Creative Writing di University of Western Sydney, australia (1999). Sebelum itu, ia juga studi jurnalistik di Sekolah Tinggi Publisistik, Jakarta (1985).
Sebelum produktif menulis fiksi, Naning Pranoto sudah lebih dahulu berkecimpung di dunia pers.kariernya dimulai dimajalah Mutiara-Sinar Harapan Grup (1977-1978), Ananda-Kartini Grup (1978-1980), dan Halo (1982-1984).
Tahun 1981-1982, ia bekerja sebagai pemimpin redaksi majalah Jakarta Jakarta.setelah itu, merambah ke bidang penulisan naskah sandiwara radio untuk Radio BBC, London, dengan produser Sanggar Pratiwi (1985-1990). Lebih jauh, ia menulis skenario film, skrip film-video, documenter, dan berbagai iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat.
Tahun 2003, Naning Pranoto mendirikan Yayasan Grada Budaya Indonesia, bergerak dibidang kebudayaan. Kini ia sebagai pembina Yayasan Rayakultura. Melalui Rayakultura itulah, Naning Pranoto memberikan Latihan Menulis Kreatif (creative writing) dan menulis ilmiah (academic writing)kepada ribuan siswa tingkat TK, SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi, maupun Para Guru diberbagai Kota di Tanah Air.
Naning Pranoto telah menulis puluhan novel,buku anak-anak, textbook, serta ratusan cerpen yang dimuat diberbagai media massa. Novelnya yang berjudul wajah sebuah vagina tercatat sebagai bestseller pada 2005. Novel miss lu mendapat penerimaan hangat  dari masyarakat luas sebagai novel asimilasi. Sedangkan, novel mumi beraroma minyak wangi (versi inggris: the scented mummy) telah diterbitkan dalam bentuk e-book oleh D&W Publisher. Terakhir, sekumtum ruh dalam merah.
Naning Pranoto, melalui novelnya dia mencoba menggambarkan kepada dunia bahwa sosok ibu itu tak selamanya menjadi surga bahkan terkadang neraka bagi anak-anaknya.
Ayu adalah sosok gadis yang masih berusia lima belas tahun sembilan puluh sembilan hari dan baru lulus SMP. Kaki kanannya terkena polio cukup berat. Sehingga sejak berusia lima tahun Ayu harus bersepatu besi, bertali kulit tebal. “Kau harus mampu menaklukkan kerasnya Jakarta, bahkan dunia dengan kaki besimu!” demikian ibunya selalu memotivasi Ayu agar dia tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. “Kau tidak boleh cengeng gara-gara kakimu. Mengapa? Sebab, kau sehat dan otakmu normal, bahkan cerdas. Kau harus jadi pemenang!”
Di tengah kondisi seperti itu, Ayu harus berhadapan dengan gaya hidup ibunya yang tergolong nekat, pemuja gebyarnya dunia. Hidup ibunya yang suka kebarat-baratan dan meninggalkan adat jawanya serta suka bergaul dengan bule-bule. Itulah salah satu penyebab perceraian dengan ayah Ayu, yang konon pekerjaannya hanya sebagai penyair dan pelukis miskin, tak bisa mengimbangi keinginan istrinya.
Gaya hidup ibunya yang glamour menyeret Ayu harus hijrah ke Negeri Kanguru-Australia, hanya untuk menemui suami baru ibunya yang didapatkan dari internet. Sebuah perkenalan dan cara menikah yang selama ini masih kurang wajar. Begitu mudah ibunya percaya pada orang yang dikenal dari internet. Gerangan apa yang menyebabkan kuat kepercayaan ibunya menikahi bule hanya berlandaskan modal chatting? Apalagi kalau bukan uang.
Pada akhirnya Ayu harus mengikuti kehendak ibunya, untuk pindah ke Australia. Keanehan dirasakan Ayu, karena Ernie tidak menyambut mereka di bandara. Ia pun menyangsikan apakah ibunya telah benar dengan pernikahannya atau tidak.
Rasa sepi langsung menyungkupnya, begitu sampai di Australia, tepatnya sebuah kota kecil yang sering disebut sebagai Little Netherland. Ayu sedikit terhibur saat melihat hamparan bunga tulip beraneka warna. Di sana pulalah ia berkenalan dengan mualaf asal Brazil bernama Marco.
Keakraban langsung terbina di antara keduanya dan pembicaraan sudah masuk area pribadi. Marco yang sudah kepala empat, ternyata mahir membuat nasi goreng, ia ke Australia dibawa hijrah oleh gurunya, untuk satu kehidupan yang lebih baik. Ia sendiri hampir bunuh diri, saking frustasinya.
Disitu pulalah terungkap, kalau Ayu selama ini hanya berpredikat Islam KTP. Ia hampir tak pernah mengerjakan shalat, sebagai kewajiban seorang Muslim. Baru kali itu Ayu merasa malu, namun dengan satu tekad akan berubah menjadi lebih baik.
Cukup lama Ayu tak bertemu Marco. Ia menjadi sangat kangen dengan nasehatnya. Pada akhirnya Ayu belajar melupakannya, karena ia tak tahu harus mencari Marco kemana.
Meski begitu, kini Ayu sudah berubah. Ia jadi taat beribadah dan mulai khusu’. Ia bersyukur telah bertemu Marco yang sudah sanggup mengubah dirinya. Ia jadi rajin menulis puisi dalam untaian zikir Sementara sang ibu semakin sibuk mencoba mencari penghasilan.
  • Kelebihan :
  1. Ketika membaca novel “Dzikir Jantung Fatimah”, pembaca diajak untuk mengenal asma-asma allah atau asmaul husna.
  2. Banyak puisi puisi atau lebih disebut prosa lirik yang dapat menyentuh jiwa dan bagus.
  3. Ketika membaca novel “Dzikir Jantung Fatimah”, pembaca dapat memahami bagaimana perjuangan hidup seorang Ayu (tokoh utama).
  4. Banyak nilai kehidupan yang positif untuk dijadikan contoh.
  • Kekurangan :
  1. Bahasa yang ada didalam novel “Dzikir Jantung Fatimah” ini terkadang susah untuk dimengerti oleh pembaca.

Rabu, 07 Desember 2016

Sulit Mengungkapkan Rasa Ini

Sasha melamun di sepanjang perjalanan liburan sekolah.
Ravi, seorang pria tampan dan tinggi yang benar benar dicintainya sejak awal pertemuan mereka sampai saat ini. Ravi dan sasha adalah seorang pesilat. Mereka hanya akan bertemu di setiap hari minggu, hari biasa mereka latihan. Sasha selalu mencurahkan isi hatinya pada siska, sahabat yang paling mengerti sasha.
“Sha, lo kenapa? Dari tadi ngelamuuun mulu” ucap siska mengagetkan sasha.
“Eh, gua nggak papa kok. Lagian siapa juga yang ngelamun, gua itu cuma ngantuk aja tau nggak” alasan sasha.
“Huh, cuma nanya itu aja malah marah” ucap siska sedikit kesal. Semua orang di kelas tau bahwa siska adalah orang yang sensitif.
Saat sampai di tempat tujuan, sasha duduk di kursi yang telah disediakan di pantai ancol. Tiba tiba, fahri duduk di samping sasha. Sasha heran, mengapa fahri mau duduk di samping sasha? Fahri adalah orang yang sangat dekat dengan ravi. “Fah, tumben lo duduk di samping gua. Biasanya sih kalo ngeliat air lo langsung nyebur tuh” ledek sasha.
“Sha, gua mau bicara serius sama lo. Lo mau nggak dengerin gua baik baik?” ucap fahri.
“Mau” jawab sasha singkat.
“Sebenarnya gua suka sama lo dari pertemuan awal kita. Tapi gua nunggu saat yang tepat buat ngungkapin rasa ini ke lo. Lo mau nggak jadi pacar gua?” fahri bertanya pada sasha.
Sasha terdiam sejenak, lalu memberikan jawaban “Fah, lo tu sahabat laki laki yang gua sayang. Tapi maaf fah, untuk saat ini bisa nggak lo kasih gua kesempatan 2 minggu buat berpikir?”
“Oke” jawab fahri.
Perjalanan telah berakhir, semua siswa diminta pulang oleh guru.
Hari ini hari minggu, jadi hari ini sasha akan bertemu dengan ravi. Sesampainya di perguruan, sasha patah hati ketika mendengar bahwa ravi sudah mempunyai pacar. Sasha adalah orang yang sangat sangat pencemburu. Mendengar hal tersebut, sasha menjadi tidak bersemangat untuk mengikuti latihan.
Akhirnya latihan selesai, di perjalanan pulang, sasha terus merenungkan ravi, sang pria idaman bagi sasha. Sesampainya di rumah, tidak lupa sasha menceritakan hal ini pada sahabatnya, siska. Siska memberikan saran “Sha, kalo menurut gua sih, lebih baik lo nggak usah mendam rasa lagi ke ravi, lo udah denger kan’ dari mulut dia sendiri kalo dia itu udah punya pacar? Nah, sekarang apa lagi yang lo harapin dari dia?” sasha hanya menangis.
Minggu esoknya, sasha benar benar merasa patah hati, ia mendengar kabar dari ravi bahwa ia berencana akan pergi ke luar negeri bersama pacarnya. Sasha merasa benar benar terpuruk dalam kejadian ini. Saat akan pulang latihan, tiba tiba fahri menarik sasha ke tengah lapangan. Fahri mempertanyakan jawaban sasha “Sha, apa jawabannya? Lo mau nggak jadi pacar gua?”
Sasha menjawab “Fah, lo tau kan kalo gua itu cuman cintanya sama ravi. Gua nggak mau nyakitin perasaan lo, tapi ini benar benar dari hati nurani gua fah.” jawab sasha sedikit menyesal.
“Sha, apa sih yang lo harapin dari ravi? Dia itu udah jadi milik cindia. Dia cuma suka sama cindia. Dan bentar lagi palingan mereka bakalan nikah di amerika” ucap fahri dengan nada agak tinggi.
Hah?!? Nikah?!? Sasha kaget mendengar ucapan fahri tadi. Sasha hanya menangis dalam derasnya hujan. Ia meminta kepada fahri untuk mengantarkannya pulang. Fahri mau. Fahri bahkan mencoba menghibur sasha yang sedari tadi terus menangis. Tapi usaha yang dilakukan fahri sia sia saja.
Sesampainya di rumah, siska kaget melihat sahabatnya basah kuyup dengan diiringi tangisan. “Lo kenapa sha?” tanya siska pada sasha.
“Ravi sis…”
“Hah? Ravi kenapa?” ucap siska bingung.
“Ravi bakalan nikah sama cindia di amerika” ucap sasha masih terus menangis.
“Sha, gua kan udah bilang sama lo jangan pendam rasa lagi sama ravi. Gua tau hal ini bakalan terjadi. Lo juga nggak boleh ngelarang ravi buat nikah. Itu sudah menjadi keputusan antara dua pihak. Gua kan juga sudah bilang sama lo. Kalau lo siap jatuh cinta, lo juga harus siap patah hati” siska mencoba mengibur sasha.
“Oouuhh, sulit mengungkapkan rasa ini” ucap sasha masih terus mengangis.

Cerpen Karangan: 
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 7 December 2016

Best Day of My Life

Mengagumi dalam diam itu sulit diungkapkan rasanya. Aku memang lebih suka mengagumi orang dalam hati, aku tak pernah bilang kepada siapapun karena aku tahu apa yang akan terjadi jika aku bilang ke orang lain. Ya, pasti dicie-ciein, dieyek-eyekin, dan sejenisnya, kata itulah yang membuatku malu-malu macan, malu tau mau, ah aku tak mau itu terjadi.
Naufal Ar Reyansyah seorang yang membuat ruang di otak dan hatiku penuh dengannya. Dia teman sekelasku di kelas X MIPA C di salah satu SMA negeri favorit di kotaku. Dia tak begitu cerdas, dia tampan jika senyum dua jari, dia kurus, dia tidak terlalu tinggi, namun kenapa dia membuatku tak berhenti menatapnya, menatap matanya yang coklat kehitaman dan bulu mata yang lentik bak seorang wanita, bahkan saat jam pelajaran berlangsung sekalipun aku tak berhenti menatapnya.
Satu bulan telah berlalu bagaikan satu minggu. Satu minggu berlalu bagaikan sehari, sehari berlalu bagaikan satu jam, satu jam berlalu bagaikan satu menit dan satu menit berlalu bagaikan satu detik.
Tiga hari yang lalu siswa kelas sepuluh telah melaksanakan perkemahan dalam rangka memperingati hari pramuka Dan hari ini sebagian siswa tidak berangkat dan mungkin karena lelah, namun tidak dengan Naufal, dia berangkat ke sekolah dengan suara seraknya selepas perkemahan lalu karena perkemahan itu selalu dipenuhi dengan teriakan dan nyanyian. Berbeda dengan Naufal, teman sebangkuku justru tidak berangkat. Dan itu membuat Naufal duduk sebangku denganku, aku tahu Naufal itu suka tukeran bangku dengan perempuan yang lebih pintar darinya. Aku sangat senang namun mataku tak berani menatap mata indahnya, jangankan menatap matanya menoleh ke kiri saja tak berani, aku hanya pura-pura sibuk mengerjakan soal fisika, dan kadang aku pura-pura menggambar. terkadang Naufal bertanya padaku tentang soal itu, dan aku selalu berusaha menjawabnya karena aku tak mau kelihatan bodoh di depannya.
Dan tiba pertanyaan yang Naufal tanyakan padaku ketika aku tak ingin mendengarnya.
“Va, rumahmu dimana?” tanyanya
“Jl. Anggrek merah” jawabku.
“Hemm… SD N 3?” pertanyaan itulah yang sebenarnya tidak ingin aku dengar, karena aku tahu pacarnya Naufal adalah dari SD N 3.
“Bukan, SD N 1” jawabku sedikit cepat.
“Owh”
“Tet… tet… tet… saatnya jam istirahat dimulai, it’s time to begin the break time”
“Ah, kenapa istirahat sih?” pikirku dalam hati yang tak mau kehilangan momen bersejarah bagiku yang mungkin tak berarti apapun bagi orang lain.
Dua puluh menit telah berlalu, dan saat ini adalah saat indah bagiku karena bel selesai istirahat sudah berbunyi.
Jam pelajaran ke-7 dan ke-8 dimulai, pelajaran bahasa inggris yang diampu oleh miss zeny yang katanya lebih suka dipanggil mom Zen. Satu-satunya pelajaran yang aku sukai, satu-satunya guru yang paling merakyat, gokil, dan bukan killer. Mom Zen menyuruh Naufal pindah ke depan karena kosong, dan itu membuatku kecewa karena Naufal tidak lagi sebangku denganku. Dan aku duduk dengan lelaki yang tinggi dan besar. Ya itu hanyalah untuk beberapa menit saja, tak apalah bagiku.
“Yok, tugas sentencesnya udah dinilai?” tanyanya
“belommm” kata seluruh siswa.
Mom Zen pun keliling untuk menilai, aku mendengar bahwa Naufal dapat nilai nol, dan entah kenapa aku ikut sedih. Saat itu aku pura-pura bertanya pada Naufal.
“Fal, dapet nilai berapa?” tanyaku pura-pura tak tahu.
“Nol, aku gak suka bahasa inggris, udah gitu belum selesai lagi ditambah duduk di depan, kamu?” jelasnya dengan suara serak parah.
“Seratus” jawabku singkat.
“Weseh. Pinjem punyamu coba!”
“Nih, tau gitu tadi tanya ke aku, ntar aku ajarin” sembari kusodorkan bukuku, dan seolah tidak rela dan iklas kalau Naufal dapat nilai nol.
“He’e ya?”
Naufal pun mulai melempar banyak pertanyaan kepadaku tentang bahasa inggris dan itu membuatku harus menjawabnya karena aku ingin Naufal lebih dekat denganku.
“Tanya terus, pegel aku jawabnya” kataku yang pura-pura pegel padahal pengen bicara sama Naufal diluar tema.
“Gak papa, biar pinter” jawabnya.
Aku sangat senang mendengar hal itu karena Naufal ingin berubah menjadi seseorang yang lebih cerdas. Dan aku suka itu.

Cerpen Karangan: 
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 7 December 2016

PLANT


Plant is one of the living things that there are in the universe. Because the plants are organisms living things contained in natural Plantae, usually organisms from plants to run the process of photosynthesis with the help of sunlight. The plant is said to include all living things are able to produce their own food with the help of using chlorophyll to undergo the process of photosynthesis and produce starch. Additionally plant cells are also different from animal cells, some terms are included in the plant cells that have cell walls. Besides the plants are living things that have leaves, stems and roots that are able to produce their own food. Foodstuffs it produces is utilized only for himself, but also for humans and animals. Not only eat is produced, but plants can also produce oxygen (O2) and transform carbon dioxide (CO2) produced by humans and animals into oxygen (O2) that can be used by other living things.

So important role of green plants for kelangsunggan life and this earth. Because the plant was the first manufacturer in the food chain, but it also has an important role as a producer of Oxygen (O2), the largest for the survival of living things on earth as well as address the environmental crisis. But the reality of the matter is the construction of housing, offices and so built on agricultural land and green open spaces. Whereas plants are ecosystems that serve as the first manufacturer to convert solar energy into potential enegri for other living creatures. Therefore, let's increase afforestation so that we can reduce the impact of air pollution in this case pollution, reducing carbon dioxide (CO2) or other pollutants, reduce the impact of the greenhouse effect, or climate disruption.