About

Sponge Sponge

Pages

Rabu, 07 Desember 2016

Sulit Mengungkapkan Rasa Ini

Sasha melamun di sepanjang perjalanan liburan sekolah.
Ravi, seorang pria tampan dan tinggi yang benar benar dicintainya sejak awal pertemuan mereka sampai saat ini. Ravi dan sasha adalah seorang pesilat. Mereka hanya akan bertemu di setiap hari minggu, hari biasa mereka latihan. Sasha selalu mencurahkan isi hatinya pada siska, sahabat yang paling mengerti sasha.
“Sha, lo kenapa? Dari tadi ngelamuuun mulu” ucap siska mengagetkan sasha.
“Eh, gua nggak papa kok. Lagian siapa juga yang ngelamun, gua itu cuma ngantuk aja tau nggak” alasan sasha.
“Huh, cuma nanya itu aja malah marah” ucap siska sedikit kesal. Semua orang di kelas tau bahwa siska adalah orang yang sensitif.
Saat sampai di tempat tujuan, sasha duduk di kursi yang telah disediakan di pantai ancol. Tiba tiba, fahri duduk di samping sasha. Sasha heran, mengapa fahri mau duduk di samping sasha? Fahri adalah orang yang sangat dekat dengan ravi. “Fah, tumben lo duduk di samping gua. Biasanya sih kalo ngeliat air lo langsung nyebur tuh” ledek sasha.
“Sha, gua mau bicara serius sama lo. Lo mau nggak dengerin gua baik baik?” ucap fahri.
“Mau” jawab sasha singkat.
“Sebenarnya gua suka sama lo dari pertemuan awal kita. Tapi gua nunggu saat yang tepat buat ngungkapin rasa ini ke lo. Lo mau nggak jadi pacar gua?” fahri bertanya pada sasha.
Sasha terdiam sejenak, lalu memberikan jawaban “Fah, lo tu sahabat laki laki yang gua sayang. Tapi maaf fah, untuk saat ini bisa nggak lo kasih gua kesempatan 2 minggu buat berpikir?”
“Oke” jawab fahri.
Perjalanan telah berakhir, semua siswa diminta pulang oleh guru.
Hari ini hari minggu, jadi hari ini sasha akan bertemu dengan ravi. Sesampainya di perguruan, sasha patah hati ketika mendengar bahwa ravi sudah mempunyai pacar. Sasha adalah orang yang sangat sangat pencemburu. Mendengar hal tersebut, sasha menjadi tidak bersemangat untuk mengikuti latihan.
Akhirnya latihan selesai, di perjalanan pulang, sasha terus merenungkan ravi, sang pria idaman bagi sasha. Sesampainya di rumah, tidak lupa sasha menceritakan hal ini pada sahabatnya, siska. Siska memberikan saran “Sha, kalo menurut gua sih, lebih baik lo nggak usah mendam rasa lagi ke ravi, lo udah denger kan’ dari mulut dia sendiri kalo dia itu udah punya pacar? Nah, sekarang apa lagi yang lo harapin dari dia?” sasha hanya menangis.
Minggu esoknya, sasha benar benar merasa patah hati, ia mendengar kabar dari ravi bahwa ia berencana akan pergi ke luar negeri bersama pacarnya. Sasha merasa benar benar terpuruk dalam kejadian ini. Saat akan pulang latihan, tiba tiba fahri menarik sasha ke tengah lapangan. Fahri mempertanyakan jawaban sasha “Sha, apa jawabannya? Lo mau nggak jadi pacar gua?”
Sasha menjawab “Fah, lo tau kan kalo gua itu cuman cintanya sama ravi. Gua nggak mau nyakitin perasaan lo, tapi ini benar benar dari hati nurani gua fah.” jawab sasha sedikit menyesal.
“Sha, apa sih yang lo harapin dari ravi? Dia itu udah jadi milik cindia. Dia cuma suka sama cindia. Dan bentar lagi palingan mereka bakalan nikah di amerika” ucap fahri dengan nada agak tinggi.
Hah?!? Nikah?!? Sasha kaget mendengar ucapan fahri tadi. Sasha hanya menangis dalam derasnya hujan. Ia meminta kepada fahri untuk mengantarkannya pulang. Fahri mau. Fahri bahkan mencoba menghibur sasha yang sedari tadi terus menangis. Tapi usaha yang dilakukan fahri sia sia saja.
Sesampainya di rumah, siska kaget melihat sahabatnya basah kuyup dengan diiringi tangisan. “Lo kenapa sha?” tanya siska pada sasha.
“Ravi sis…”
“Hah? Ravi kenapa?” ucap siska bingung.
“Ravi bakalan nikah sama cindia di amerika” ucap sasha masih terus menangis.
“Sha, gua kan udah bilang sama lo jangan pendam rasa lagi sama ravi. Gua tau hal ini bakalan terjadi. Lo juga nggak boleh ngelarang ravi buat nikah. Itu sudah menjadi keputusan antara dua pihak. Gua kan juga sudah bilang sama lo. Kalau lo siap jatuh cinta, lo juga harus siap patah hati” siska mencoba mengibur sasha.
“Oouuhh, sulit mengungkapkan rasa ini” ucap sasha masih terus mengangis.

Cerpen Karangan: 
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 7 December 2016

0 komentar:

Posting Komentar